top of page
  • TikTok
  • Youtube
913f97ee-b789-4313-82ce-94fe55c42aeb.webp

Pengepungan di Bukit Duri (2025)

as Panca

Berlatar pada tahun 2027, film tersebut mengisahkan Edwin yang berjanji akan menemukan anak kakaknya. Pencarian Edwin membawanya masuk ke SMA Bukit Duri, tempat siswa-siswi buangan. Ketika akhirnya bertemu dengan sang keponakan, kerusuhan pecah. Edwin dan keponakannya terjebak di SMA Bukit Duri, di mana anak-anak beringas mengincar nyawa mereka.​

​

Directed by Joko Anwar

SnapInsta.to_470488158_18337599823147032_6112710653168142245_n.jpg

Pengantin Setan (2025)

as Ariel

Film ini bermula ketika Echa (Erika Carlina) dan Ariel (Emir Mahira), sepasang suami istri yang tengah mengalami kerenggangan dalam hubungan rumah tangga mereka. Di tengah dinginnya hubungan, Echa menemukan kebahagiaan dalam mimpinya bersama pria tampan. Diketahui, pria tersebut ternyata jelmaan Jin Dasim, Jin penghancur rumah tangga. Saat mencoba rujuk, mereka harus menghadapi banyak teror yang mengancam nyawa. Echa dan Ariel pun harus mencari cara untuk membebaskan diri dari belenggu gelap yang menghantui pernikahan mereka sebelum semuanya terlambat.

​

Directed by Azhar Kinoi Lubis

SnapInsta.to_447880904_778593611108194_2665297673880362838_n.jpg

Janji Darah (2024)

as Rayhan

Rayhan dan Sheren menantikan kelahiran anak pertama mereka setelah setahun menikah. Kebahagiaan mereka berubah menjadi petaka ketika teror dari makhluk halus mulai mengancam keselamatan janin yang dikandung Sheren. Sheren berusaha mengusir teror tersebut dengan bantuan Tyas, teman kantornya. Adapun Rayhan mencoba mencari tahu siapa yang mengganggu keluarganya. Penelusuran mengarah pada masa lalu bersama sepupu bernama Dinda. Rayhan dan Dinda, yang sama-sama memiliki indra keenam, pernah berjanji untuk saling melindungi. Rayhan mencurigai Dinda, yang sudah wafat menagih janji tersebut untuk tujuan tertentu yang mungkin tidak bisa dipenuhi dengan mudah.

​

Directed by Sentot Sahid & Andri Sofyansyah

SnapInsta.to_480800585_1067367248769849_553546907426167453_n.jpg

Onde Mande (2023)

as Anwar

Demi mendapatkan hadiah sayembara senilai 2 Miliar dari perusahaan sabun, warga desa yang tinggal di tepi Danau ManinjauSumatera Barat menyusun rencana besar. Sebab, sang pemenang sayembara, Angku Wan (Musra Dahrizal) yang merupakan sosok tetua di desa tersebut meninggal sebelum mengklaim hadiahnya. Lewat berbagai cara, warga desa: Ni Ta (Jajang C. Noer), Da Am (Jose Rizal Manua), Si Mar (Shenina Cinnamon) dan lainnya berusaha meyakinkan perusahaan sabun bahwa Angku Wan masih hidup. Bukan karena keserakahan, hadiah akan digunakan untuk tujuan yang mulia, yaitu membangun desa demi kesejahteraan bersama seperti pesan terakhir Angku Wan. Namun, rencana-rencana yang disusun warga desa mengundang pro dan kontra. Keadaan pun semakin runyam tatkala Anwar (Emir Mahira) selaku perwakilan perusahaan sabun datang ke desa secara tiba-tiba untuk memvalidasi pemenang. Apa rencana yang akhirnya mereka pilih? Dan akankah rencana mereka berhasil.

​

Directed by Paul Agusta

MV5BZDlmMDY0YTYtZWI1Ny00OTAwLWE2YWMtMTViMDU4M2JlOWQ4XkEyXkFqcGc_._V1_-2.jpg

Dear David (2023)

as David

Kehidupan Laras (Shenina Cinnamon), murid SMA pintar, berubah total ketika blog fantasinya yang provokatif tentang David (Emir Mahira) yang ia sukai bocor ke semua orang di sekolah. David tahu bahwa penulisnya Laras dan berjanji tidak akan membocorkannya. Imbalannya: Laras diminta untuk mendekatkan David dengan Dilla (Caitlin North Lewis), sahabatnya, yang dituduh oleh sekolah sebagai penulis fantasi yang menghebohkan itu. Dilla tetap menolak tuduhan itu, meski ia dirundung oleh teman-temannya. Hubungan segitiga itu menjadi rumit.​

​

Directed by Lucky Kuswandi

2K4jztAyBUdNowl5zOMZa3nJVmW.jpg.webp

Kalian Pantas Mati (2022)

as Rakka

Kisah Rakka (Emir Mahira) yang terlahir indigo. Ia pun dapat berkomunikasi dengan roh orang yang sudah meninggal. Kemampuan itu pun membuat Rakka merasa terbebani dan kerap membuatnya di-bully di sekolah.

Suatu hari, Rakka memutuskan pindah dari Jakarta ke Jonggol, Bogor, kampung halamannya untuk hidup bersama sang paman, Ajat (Randhika Djamil). Ajat sendiri diketahui juga memiliki kemampuan yang sama dengan Rakka. Ia kemudian bersekolah di SMA Sumpah Pemuda Jonggol Bogor. 

Di Jonggol, Rakka harus berhadapan dengan sosok arwah jahat. Hantu itu juga yang membuat beberapa teman sekolah Rakka menghilang secara misterius. Rakka pun terpaksa menggunakan kemampuannya untuk mencari tahu alasan di balik teror arwah yang penuh dendam ini. Namun, di saat yang bersamaan ia juga bertekad membantu hantu cantik bernama Dini (Zee JKT48) untuk mengembalikan ingatannya.

​

Directed by Ginanti Rona

Soekarno_(poster).jpg

Soekarno (2013)

as Soekarno Muda

Lahir dengan nama Kusno, dan karena sering sakit diganti oleh ayahnya dengan nama Soekarno. Besar harapan anak kurus itu menjelma menjadi ksatria dalam pewayangan layaknya tokoh Adipati Karno. Harapan bapaknya terpenuhi, umur 24 tahun Sukarno berhasil mengguncang podium, berteriak: Kita Harus Merdeka Sekarang!!! Akibatnya, dia harus dipenjara. Dituduh menghasut dan memberontak. Tapi keberanian Sukarno tidak pernah padam. Pledoinya yang sangat terkenal, Indonesia Menggugat, mengantarkannya ke pembuangan di Ende, lalu ke Bengkulu.

Di Bengkulu, Sukarno (Ario Bayu) istirahat sejenak dari politik. Hatinya tertambat pada gadis muda bernama Fatmawati (Tika Bravani). Padahal Sukarno masih menjadi suami Inggit Garnasih (Maudy Koesnaedi), perempuan yang lebih tua 12 tahun dan selalu menjadi perisai baginya ketika di penjara maupun dalam pengasingan. Kini, Inggit harus rela melihat sang suami jatuh cinta. Di tengah kemelut rumah tangganya, Jepang datang mengobarkan perang Asia Timur Raya. Berahi politik Soekarno kembali bergelora.

Hatta (Lukman Sardi) dan Sjahrir (Tanta Ginting), rival politik Sukarno, mengingatkan bahwa Jepang tidak kalah bengisnya dibanding Belanda. Tapi Sukarno punya keyakinan, Jika kita cerdik, kita bisa memanfaatkan Jepang untuk meraih kemerdekaan. Hatta terpengaruh, tetapi Sjahrir tidak. Kelompok pemuda progresif pengikut Sjahrir bahkan mencemooh Sukarno-Hatta sebagai kolaborator. Keyakinan Sukarno tak goyah.

Sekarang, kemerdekaan Indonesia terwujud pada tanggal 17 Agustus 1945. Di atas kereta kuda, Haji Oemar Said (HOS) Cokroaminoto (Rukman Rosadi) berwejang kepada Sukarno muda: Manusia itu sama misteriusnya dengan alam, tetapi jika kau bisa menggenggam hatinya, mereka akan mengikutimu. Kalimat ini selalu dipegang Sukarno sampai dia mewujudkan mimpinya: Indonesia Merdeka!

​

Directed by Hanung Bramantyo

garuda-di-dadaku-2-4e93f0.jpg.webp

Garuda di Dadaku 2 (2011)

as Bayu

Bayu (Emir Mahira), yang sekarang sudah menjadi anggota sepak bola timnas U-15, ingin membuktikan dirinya mampu membawa timnya menjuarai kompetisi junior tingkat ASEAN di Jakarta. Dengan dukungan sahabatnya, Heri (Aldo Tansani), berikut teman sekelas yang memikat hatinya, Anya (Monica Sayangbati), dan pelatih timnas dengan teknik unik, Pak Wisnu (Rio Dewanto), Bayu memimpin teman-temannya berjuang amat keras untuk mencapai final. Namun kehadiran seorang pemain baru bernama Yusuf malah mengacaukan konsentrasi Bayu. Apalagi Yusuf (Aliando Syarief) menjadi the rising star di tim tersebut, dan makin akrab berteman dengan Heri. Ditambah dengan situasi tim yang makin porak poranda, Bayu jadi pesimis dan memilih kabur.Dan Marco Dandy Wiriadinata Yg menjadi Kapten Timnas Indonesia U 15 . Final kompetisi tinggal selangkah lagi di depan mata.

​

Directed by Rudi Soedjarwo

Poster_film_Rumah_Tanpa_Jendela.jpg

Rumah Tanpa Jendela (2011)

as Aldo

Rara (Dwi Tasya) gadis kecil berusia 8 tahun, sangat ingin punya jendela di rumahnya yang kecil berdinding tripleks bekas di sebuah perkampungan kumuh tempat para pemulung tinggal di Menteng Pulo, Jakarta.

Si Mbok (Inggrid Widjanarko), neneknya Rara yang sakit-sakitan dan ayahnya, Raga (Raffi Ahmad) yang berjualan ikan hias dan tukang sol sepatu, tidak cukup punya uang untuk membuat atau membeli bahkan hanya selembar daun jendela dan kusennya saja. Rara juga punya Bude, yaitu Bude Asih.(Yuni Shara)

​

Bersama teman-temannya sesama anak pemulung, sebelum ngamen atau ngojek payung jika hari sedang hujan, Rara sekolah di tempat sederhana khusus untuk anak jalanan. Bu Alya (Varissa Camelia) satu-satunya pengajar sukarelawan disitu yang membimbing dan membina anak-anak pemulung tersebut.

​

Di tempat lain, di perumahan mewah kota Jakarta – adalah Aldo (Emir Mahira) anak lelaki berusia 11 tahun yang sedikit terbelakang, merindukan seorang teman di tengah keluarganya yang sibuk dengan urusannya masing-masing. Ia anak bungsu dari pengusaha sukses, Pak Syahri (Aswin Fabanyo) dan Nyonya Ratna (Alicia Djohar). Kehadiran Nek Aisyah (Aty Cancer Zein) – Ibu Pak Syahri menjadi penghiburan untuk Aldo. Nek Aisyah sangat menyayanginya.

​

Suatu hari, Aldo berkenalan dengan Rara yang saat itu tengah mengojek payung dan terserempet mobil Aldo. Sejak itu mereka menjadi akrab. Perkampungan kumuh tempat Rara tinggal terjadi kebakaran, sementara di rumah Aldo semua panik karena Aldo pergi dari rumah, kecewa dengan sikap kakaknya yang terang-terangan mengatakan merasa malu memiliki adik seperti dirinya.

​

Apa yang terjadi dengan hidup Rara selanjutnya ? Bagaimana persahabatannya dengan Aldo? Apakah Rara dapat mewujudkan mimpi memiliki jendela di rumahnya? Bagaimana juga dengan nasib Simbok dan Bude Asih?

Berbagai peristiwa yang mengejutkan dan menyentuh bergulir bersama kisah persahabatan Rara dan Aldo.

​

Directed by Aditya Gumay

MV5BZDRkNTA2ZWItZWIwNy00ZmJjLWFhY2QtMzI3OTZiZjBiMmJlXkEyXkFqcGc_._V1_FMjpg_UX1000_.jpg

Melodi (2010)

as Ruli

Ruli (Emir Mahira) dan Mili (Nadya Amanda) adalah kakak beradik yang tinggal di kawasan pinggir kota bersama ayahnya yang menjadi orang tua tunggal. Mereka menjalani kehidupan dengan penuh keceriaan.. Ruli yang pandai bernyanyi bekerja sebagai pelayan sebuah warung kopi. Mili yang hobi menggambar selalu mengintil ke mana pun abangnya pergi. Mereka juga tengah bahu-membahu menabung demi mewujudkan impian keluarga, yaitu mempunyai sebuah sepeda motor bekas untuk ayahnya bekerja sebagai pengojek. Setidaknya bila memiliki motor sendiri, maka hasil ngojek ayahnya tidak lagi mesti disetorkan ke Bandar Ojek dan hidup mereka pasti menjadi sedikit lebih baik.

​

Saat impian indah tersebut sudah di depan pelupuk mata, tak disangka ayah Ruli (Teuku Rifnu Wikana) mengalami sebuah musibah yang mengakibatkan uang tabungan mereka terkuras habis dan bahkan masih memikul hutang yang amat besar.

​

Apa pun yang terjadi sebagai bocah yang ulet dan tabah, Ruli pantang menyerah. Di tengah upaya membantu ayahnya mencari biaya tambahan, ia bertemu Chika, anak perempuan Bu Wita yang menjadi bagian musibah. Tak disangka pertemuan mereka berkembang menjadi persahabatan sejati dan keterikatan bathin yang dalam hingga mereka menjadi bertrio bersama Mili.

​

Malangnya persahabatan mereka malah menuai kemurkaan Bu Wita, ibu Chika yang menyama-ratakan dengan menganggap semua anak miskin itu jahat. Namun Chika tetap menjalani persahabatan yg manis itu secara diam-diam. Hingga suatu hari, sebuah peristiwa “besar” hinggap pada mereka yang membuat kehidupan mereka justeru akan bertabur bintang.

​

Directed by Harry Daoge Surhayadi

garuda-di-dadaku-d14da4.jpg.webp

Garuda di Dadaku (2009)

as Bayu

Bayu (Emir Mahira) adalah seorang siswa kelas 6 SD yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola, cita-cita yang gagal diwujudkan oleh ayahnya, Ali. Kakeknya, Usman (Ikranagara), tidak mengizinkan Bayu menjadi pemain sepak bola karena digambarkan dengan kemiskinan, dan menyarankan agar Bayu menjadi pelukis. Dalam wawancara The Jakarta Post dengan Ifa Isfansyah, Garuda di Dadaku menggambarkan impian seseorang yang pantang menyerah walaupun banyak tantangan yang menghadang, termasuk larangan dari orang tua.[1] Menurut salah satu kritikus film, Leila S. Chudori, dalam majalah Tempo, ketika ia sebelumnya kurang menggemari sepak bola sebelum adanya film ini, akhirnya tertarik menggemari sepak bola, dan ia menyamakan film ini dengan Bend It Like Beckham yang dirilis pada 2002.

​

Meskipun demikian, Bayu pantang menyerah. Heri (Aldo Tansani), penggemar sepak bola sejati, memotivasi Bayu untuk menjadi pemain Timnas Indonesia U-13. Kehadiran pacar Bayu, Zahra (Marsha Aruan), membuat mereka berdua terus mencari alasan agar Bayu diizinkan bermain sepak bola oleh kakeknya, yang membuat persahabatan ketiganya hampir kandas.

​

Bayu kemudian mengikuti seleksi pemain Timnas Indonesia U13. Seleksi tersebut diadakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Namun, ia harus bersaing dengan Benny (Baron Yusuf Siregar). Hingga akhirnya, Bayu berhasil masuk menjadi bagian dari Timnas U13, yang akan berhadapan dengan Jepang.

Sekuel kedua yang dirilis pada tahun 2011, tetapi kini disutradarai oleh Rudy Soedjarwo, menggambarkan Bayu yang sudah mulai tumbuh dewasa sebagai kapten Timnas Indonesia U-15, tetapi sering dihinggapi masalah pribadi dalam kehidupannya.

​

Directed by Ifa Isfansyah

bottom of page